Rabu, 05 Maret 2014

Uji Nyali Ngeri di Thailand


Berbicara destinasi wisata di Asia Tenggara, tidak bisa dimungkiri Thailand adalah salah satu yang paling populer. Bukan hanya keindahan panorama alam seperti Pantai Phuket atau Pulau Koh Phi Phi dan Koh Samui, melainkan juga destinasi budaya seperti Chiang Rai dan Chiang Mai. 

Kendati kini perekonomian Thailand sudah kembali normal, pada tahun 1997, saat krisis ekonomi menyerang Asia, pembangunan di Thailand sempat terhenti. Pembangunan menara-menara mewah dan gedung bertingkat berhenti begitu saja. Impian memiliki gedung-gedung pencakar langit pun pudar.

Mereka yang mencari hal-hal unik, dapat menyisir jejak-jejak masa lalu negara ini. Ada sudut di mana gedung-gedung perkantoran tinggi yang hampir rampung, kini menjadi usang tak terurus namun tetap meninggalkan cerita. Sathorn adalah salah satunya.

Sathorn adalah salah satu bangunan korban krisis keuangan. Ketika masalah ekonomi berakhir, banyak gedung yang tetap diselesaikan pembangunannya, kecuali menara yang satu ini. 

Arsitektur dan pendirinya pernah bermimpi menjadikan Sathorn sebagai bangunan terindah di Bangkok. Brosur komersial pernah menyebutkan, Sathorn akan jadi tempat terbaik untuk melihat keseluruhan Kota Bangkok. Tapi itu semua tidak pernah terwujud.

Sathorn bertengger di tepi jalan dengan rupa yang menyeramkan. Bangunan 49 lantai itu nampak gelap dan lembab. Yang terlihat kini hanyalah gedung yang sepertinya berhantu, seperti yang diyakini penduduk setempat. Bahkan ada yang menjulukinya Menara Hantu atau "Ghost Tower".

Melewati belasan tahun di bumi, Sathorn telah dibebat akar-akar pohon yang tumbuh di balkon, inilah lokasi yang kabarnya dihuni oleh roh-roh. Masa lampau yang kelam membuat Sathorn justru menarik bagi para turis, mereka ingin melihat bangunan yang perlahan dimakan waktu, sembari menguji nyali, tentu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar